Belitung Timur (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok menyebutkan bahwa pantai pribadinya, Pantai Bukit Batu, Belitong Timur sering disinggahi penyu untuk dijadikan sarang bertelur.
"Di pantai itu sering ada penyu yang bertelur," katanya di Belitong, Minggu.
Dia menyebutkan bahwa mudah untuk 'mendeteksi' waktu penyu-penyu tersebut bertelur, yakni ketika musim bulan purnama serta keberadaan biawak. Biawak tersebut, lanjutnya, biasanya akan memburu telur-telur yang ditetaskan oleh induk penyu.
"Nanti tinggal dilihat saja, bulan purnama atau biawak tiba-tiba banyak berkeliaran," katanya.
Meski begitu, Ahok menyebutkan bahwa pihaknya tidak pernah mengurus secara resmi soal telur penyu tersebut. Hanya saja, jika biawak mulai 'memburu' telur, penjaga daerah tersebut datang untuk mengusir biawak.
"Pernah biawak itu makan sampai ratusan telur penyu," katanya.
Selain soal penyu, menurut Ahok pantainya tersebut memiliki arus yang tenang saat Januari dan Februari. "Jadi seperti danau," katanya.
Namun jika angin selatan sedang berhembus, ombak di pantai Bukit Batu tersebut terhitung cukup besar dan ganas.
Ahok membeli lahan tersebut saat dirinya masih menjadi pengusaha timah di Belitong Timur. Namun, fasilitas pantai seperti lounge dan akses jalan sudah mulai tak terurus terutama pasca Ahok pindah ke Jakarta. (Dny)
Info Tes CPNS
Monday, September 16, 2013
Sunday, September 15, 2013
Puluhan Pendaki Selamat
MEDAN-Akibat gunung merapi Sinabung yang mengeluarkan lahar panas dan debu vulkanik, para wisatawan lokal yang melakukan pendakian di kawasan Gunung Sinabung dievakuasi oleh tim gabungan, Minggu (15/9) siang.
Para pendaki ini merupakan mahasiswa pencinta alam (Mapala) berasal dari sejumlah Universitas di Kota Medan, dengan berjumlah puluhan orang.
"Tentang pendaki Gunung Sinabung, sesuai data yang kami terima ada 2 tim, semuanya dalam keadaan selamat, hanya ada seorang pendaki atas nama Guntur mengalami dehidrasi"ucap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Raden Heru Prakoso, kepada Sumutpos (Grup JPNN).
Perwira melati tiga ini menjelaskan, mahasiswa yang melakukan pendakian berjumlah dua tim, yakni tim pertama berjumlah 11 pendaki, sedangkan tim kedua sebanyak 10 orang.
"Sepuluh orang ini naik pada hari Sabtu (14/9) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB, bersama rombongan Pertama, dan info terakhir sedang turun dipandu oleh pengelola area gunung dan tim gabungan,"kata Heru tanpa menjelaskan secara detail identitas para pendaki ini.
Menurut penuturan dari seorang pendaki, Azmi yang berhasil diselamatkan tim evakuasi gabungan ini, bahwa letusan Gunung Sinabung ini tidak memberikan halangan mereka, untuk mendaki gunung tersebut.
"Sudah terasa atas letusan namun kami tetap melanjutkan pendakian, jam setengah enam (kemarin pagi,red) naik ke atas, hingga kepuncak gunung Sinabung jama tujuh pagi,"sebutnya.
Azmi mengungkapkan, letusan tidak memberikan dampak besar pada pendakian mereka, hanya pandangan untuk melihat dihalangi dengan kabut dan debu vulkanik.
"Tidak ada retakan pada struktur tanah, di Gunung Sinabung hanya kabut dan asap saja, kami turun kembali jam 9 pagi tadi, (kemarin pagi, red),"jelasnya. (gus/sam/jpnn)
Bunga Api Sebesar Keranjang
KARO - Selamat Sembiring, warga Desa Berastepu mengisahkan kepanikan ribuan warga saat menyelamatkan diri di gelapnya malam, menyusul meletusnya Gunung Sinabung, kemarin.
"Awal kami mengetahui Gunung Sinabung meletus setelah ada getaran sekira pukul dua pagi,” katanya membuka cerita. Getaran tersebut tak terlalu kuat, namun berlangsung beberapa menit hingga membangunkan warga yang tengah terlelap.
Berselang 10 menit kemudian, lanjut Selamat, dia keluar rumah mencari tahu apa yang terjadi. Saat melihat ke arah gunung, mata Selamat tiba-tiba terbelalak melihat pencaran api yang diperkirakan sebesar keranjang dan terpecah seperti bunga api, tepatnya tidak jauh dari lobang kawah pada letusan yang terjadi pada 2010 lalu.
"Kami langsung panik. Tanpa menunggu aba-aba lagi, seluruh warga Desa Berastepu saling menyelamatkan diri dengan kendaraan masing-masing. Situasinya paniklah,” ujar Selamat saat ditemui Posmetro Medan (Grup JPNN) di Ndokum Siroga, lokasi pengungsian warga Desa Berastepu.
Tak jauh beda dengan pengakuan Yusuf Tarigan. Sekira pukul tiga pagi mendengar suara letusan yang bunyinya seperti deru pesawat, dia sontak membangunkan keluarganya dan beranjak menyelamatkan diri. "Abunya memang banyak, tapi kami terus bergerak biar selamat,” kenang Tarigan di lokasi pengungsiannya di Jambur (balai pertemuan) Sempakata Kabanjahe.
“Semula kami ke rumah dinas Bupati Karo, di pendopo itu. Tapi diarahkan ke jambur sini, maka kami semua kemari,” sambung Tarigan menyebutkan tebalnya abu sempat mengganggu penglihatan warga saat menyelamatkan diri.
Meski hujan debu menyelimuti warga dan sempat menyesakkan nafas, namun usaha mereka menyelamatkan diri akhirnya berhasil. Warga melakukan evakuasi mandiri sebelum pertolongan dari Pemkab Karo tiba.
Warga Hilang Kepercayaan
Tak ada pemberitahuan mengenai status Gunung Sinabung jelas sangat mengecewakan warga, khususnya yang menetap di sekitar kaki gunung. Selain itu, warga juga mengaku tak percaya lagi dengan kinerja petugas pemantau.
Hal ini dikatakan Rata Sitepu (43), warga Desa Naman, Kec. Naman Teran saat ditemui di Bundaran Tugu Perjuangan Berastagi, satujam usai letusan.
“Kami minta sekali lagi ketelitian dan antisipasi tinggi dari pihak Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung lebih ditingkatkan, agar tak lagi secara tiba tiba atau setelah meletusnya gunung baru kami diberitahu,” kesal Sitepu.
Seperti diketahui, setelah mengeluarkan rekomendasi evakuasi bagi warga di radius 3 kilometer, Pos Pengamatan Gunung Sinabung juga mengimbau warga menggunakan masker guna menjaga kesehatan diri dari dampak debu vulkanik yang belum juga berhenti keluar.
Seperti diketahui, setelah mengeluarkan rekomendasi evakuasi bagi warga di radius 3 kilometer, Pos Pengamatan Gunung Sinabung juga mengimbau warga menggunakan masker guna menjaga kesehatan diri dari dampak debu vulkanik yang belum juga berhenti keluar.
Bahkan, abu vulkanik telah sampai ke Berastagi dan sebagian wilayah Kec. Simpang Empat dan Merdeka. Sedang di daerah lain debu vulkanik tidak begitu banyak terlihat, bahkan yang berada dekat dengan areal kawah aktif Sinabung. Abu vulkanik juga telah membuat warga terserang penyakit ISPA. (nang/mar/win/deo)
IAIN Ar - Raniry Buka Lowngan Calon PNS Dosen 2013
RINCIAN TAMBAHAN ALOKASI FORMASI CPNS PUSAT DARI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESA
TAHUN ANGGARAN 2013
1. Dosen Teknik Informatika S2 Teknik Informatika (III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
2. Dosen Sitem Informasi S2 Sistem Informasi ( III/b ) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
3. Dosen Teknik Lingkungan S2 Ilmu Lingkungan, Teknik Lingkungan ( III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
4. Dosen Teknik Arsitektur S2 Teknik Arsitektur (III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
5. Dosen Teknik Fisika S2 Teknik Fisika, Fisika ( III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
6. Dosen Biologi S2 Biologi ( III/b ) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
7. Dosen Kimia S2 Kimia (III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
8 Dosen Ekonomi Islam S2 Ekonomi Islam, Ekonomi Syari'ah (III/b) 3 Orang Pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam
9. Dosen Perbankan Islam S2 Perbankan Syari'ah (III/b) 3 Orang Pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam
10. Dosen Ilmu Hukum S2 Ilmu Hukum (III/b) 3 Orang Pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam
11. Dosen Ilmu Politik / Fiqh Siyasah S2 Ilmu Politik (III/b) 1 Orang Pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam
12. Laboran Sains S1 Matematika, MIPA (III/a) 1 Orang Pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
13. Laboran Pendidikan/Bahasa S1 Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Komunikasi ( III/a ) 1 Orang Pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
14. Laboran Komputer S1 Komputer (III/a) 1 Orang Pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Info Selengkapnya Kunjungi Website Kemenag http://www.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=21536
TAHUN ANGGARAN 2013
1. Dosen Teknik Informatika S2 Teknik Informatika (III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
2. Dosen Sitem Informasi S2 Sistem Informasi ( III/b ) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
3. Dosen Teknik Lingkungan S2 Ilmu Lingkungan, Teknik Lingkungan ( III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
4. Dosen Teknik Arsitektur S2 Teknik Arsitektur (III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
5. Dosen Teknik Fisika S2 Teknik Fisika, Fisika ( III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
6. Dosen Biologi S2 Biologi ( III/b ) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
7. Dosen Kimia S2 Kimia (III/b) 6 Orang Pada Fakultas Saint dan Teknologi
8 Dosen Ekonomi Islam S2 Ekonomi Islam, Ekonomi Syari'ah (III/b) 3 Orang Pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam
9. Dosen Perbankan Islam S2 Perbankan Syari'ah (III/b) 3 Orang Pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam
10. Dosen Ilmu Hukum S2 Ilmu Hukum (III/b) 3 Orang Pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam
11. Dosen Ilmu Politik / Fiqh Siyasah S2 Ilmu Politik (III/b) 1 Orang Pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam
12. Laboran Sains S1 Matematika, MIPA (III/a) 1 Orang Pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
13. Laboran Pendidikan/Bahasa S1 Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Komunikasi ( III/a ) 1 Orang Pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
14. Laboran Komputer S1 Komputer (III/a) 1 Orang Pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Info Selengkapnya Kunjungi Website Kemenag http://www.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=21536
Polri : Gaji Polisi Indonesia Terendah di Asean
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Sompie mengatakan bahwa gaji anggota polisi di Indonesia paling kecil jika dibandingkan dengan polisi di negara Asia Tenggara. Bahkan, Ronny menjelaskan jika dibandingkan dengan gaji kepolisian di Jepang, nilainya bisa jauh diatas pegawai keuangan negara.
Jika dibandingkan dengan instansi penegak hukum di Indonesia seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Gaji pegawai polisi yang diperbantukan di KPK bisa naik sampai tiga kali lipat. "Kenapa harus beda begitu, kenapa kalau kerja di KPK bisa naik gajinya, padahal hampir sama kerjanya," ujar Ronny ketika dihubungi, Sabtu, 14 September 2013.
Menanggapi pernyataan Ketua Komisi Hukum, HAM dan Keamanan, Gede Pasek yang mengatakan bahwa anggaran kepolisian sudah besar, Ronny menjelaskan hampir 75 persen anggaran kepolisian yaitu sekitar Rp 34,2 trilliun terserap untuk membiayai total 400 ribu anggota kepolisian yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ronny mengatakan untuk pengadaan barang dan biaya operasional hanya sebanyak 25 persen dari total anggaran atau sekitar Rp 11,4 trilliun. 'Untuk alokasi dana anggaran operasional dan pengadaan barang dari tahun ketahun tidak pernah naik," ujar Ronny.
Jika dibandingkan dengan instansi penegak hukum di Indonesia seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Gaji pegawai polisi yang diperbantukan di KPK bisa naik sampai tiga kali lipat. "Kenapa harus beda begitu, kenapa kalau kerja di KPK bisa naik gajinya, padahal hampir sama kerjanya," ujar Ronny ketika dihubungi, Sabtu, 14 September 2013.
Menanggapi pernyataan Ketua Komisi Hukum, HAM dan Keamanan, Gede Pasek yang mengatakan bahwa anggaran kepolisian sudah besar, Ronny menjelaskan hampir 75 persen anggaran kepolisian yaitu sekitar Rp 34,2 trilliun terserap untuk membiayai total 400 ribu anggota kepolisian yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ronny mengatakan untuk pengadaan barang dan biaya operasional hanya sebanyak 25 persen dari total anggaran atau sekitar Rp 11,4 trilliun. 'Untuk alokasi dana anggaran operasional dan pengadaan barang dari tahun ketahun tidak pernah naik," ujar Ronny.
Sabang Berupaya Tarik Wisatawan Kapal Pesiar Asing
Foto : Ilustrasi Kapal Pesiar Mewah
BANDA ACEH - Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang terus berupaya menarik minat kunjungan wisatawan kapal pesiar mengunjungi sejumlah obyek wisata di wilayah kepulauan di Provinsi Aceh itu.
"Setiap tahunnya kunjungan kapal pesiar terus meningkat, karenanya kami terus berupaya menarik wisatawan dari kapal pesiar mengunjungi Sabang," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabang, M Ali Taufiq, di Banda Aceh.
Menurut Ali Taufiq, selama 2013 tercatat tujuh kapal pesiar yang mengangkut turis dari berbagai negara singgah di Sabang untuk menikmati keindahan alam di pulau berpenduduk berkisar 30 ribu jiwa tersebut.
Pemerintah telah menetapkan Sabang sebagai salah satu destinasi wisata nasional di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
"Hari ini, Jumat, akan tiba satu kapal pesiar dari Thailand yang mengangkut sebanyak 15 turis, dan 12 kru singgah di Sabang. Rencananya mereka akan menikmati penyelaman di laut Pantai Iboih dan Gapang," katanya.
Ali menjelaskan bahwa wisatawan kapal pesiar yang singgah di Sabang itu sebagian besar berasal dari Uni Eropa.
Oleh karena itu, dia menjelaskan pada pembukaan atau karnaval menyambut kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA VI) di Kota Banda Aceh akhir September 2013, delegasi Sabang akan menampilkan kapal pesiar yang didesain dari truk mengangkut wisman.
"Kami terus melakukan promosi agar kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun dapat meningkat ke Sabang," kata Ali Taufiq
BANDA ACEH - Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang terus berupaya menarik minat kunjungan wisatawan kapal pesiar mengunjungi sejumlah obyek wisata di wilayah kepulauan di Provinsi Aceh itu.
"Setiap tahunnya kunjungan kapal pesiar terus meningkat, karenanya kami terus berupaya menarik wisatawan dari kapal pesiar mengunjungi Sabang," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabang, M Ali Taufiq, di Banda Aceh.
Menurut Ali Taufiq, selama 2013 tercatat tujuh kapal pesiar yang mengangkut turis dari berbagai negara singgah di Sabang untuk menikmati keindahan alam di pulau berpenduduk berkisar 30 ribu jiwa tersebut.
Pemerintah telah menetapkan Sabang sebagai salah satu destinasi wisata nasional di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
"Hari ini, Jumat, akan tiba satu kapal pesiar dari Thailand yang mengangkut sebanyak 15 turis, dan 12 kru singgah di Sabang. Rencananya mereka akan menikmati penyelaman di laut Pantai Iboih dan Gapang," katanya.
Ali menjelaskan bahwa wisatawan kapal pesiar yang singgah di Sabang itu sebagian besar berasal dari Uni Eropa.
Oleh karena itu, dia menjelaskan pada pembukaan atau karnaval menyambut kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA VI) di Kota Banda Aceh akhir September 2013, delegasi Sabang akan menampilkan kapal pesiar yang didesain dari truk mengangkut wisman.
"Kami terus melakukan promosi agar kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun dapat meningkat ke Sabang," kata Ali Taufiq
Jalan Lhoong Telan Korban, Ibu dan Anak Kritis Tabrak Kawanan Lembu
Lagi, Jalan Lhoong Telan Korban, Ibu dan Anak Kritis Tabrak Kawanan Lembu Yang Tidur Di Jalan USAID Banda Aceh - Calang
* Kapolsek Lhoong : “Kami minta bantuan keuchik menyampaikan kepada warganya, agar mengandangkan ternaknya pada malam hari. Tapi imbauan itu tak direspons para pemilik ternak,” Zulkifli.
Foto : Lembu Berkeliaran Bebas Di Jalan Banda Aceh - Calang
BANDA ACEH - Intan Kemala, perempuan paruh baya asal Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) bersama anak laki-laki yang diperkirakan berusia 23 tahun, Jumat (13/9) malam, ditemukan dalam kondisi kritis di Jalan Banda Aceh-Meulaboh, Gampong Cot, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Belakangan terungkap ibu dan anak itu menabrak sekawanan lembu yang berkeliaran di jalan tersebut.
Informasi yang diperoleh Serambi, kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang menimpa Intan dan anaknya itu, terjadi sekira pukul 19.30 WIB. Keduanya saat itu melakukan perjalanan dari Banda Aceh menuju Aceh Barat. Setiba di Gampong Cot, sekawan lembu pun menyebrangi jalan, sehingga kecelakaan pun tak terelakkan.
“Kini ibu dan anaknya itu dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh, setelah sempat ditangani di Puskesmas Lhoong, sekitar pukul 20.10 WIB,” kata seorang warga Lhoong, kepada Serambi, kemarin.
Kapolsek Lhoong Ipda Zulkifli Daud, “Saya kataka bahwa kejadian ini sudah sering dan banyak memakan korban. Kami optimis dalam waktu dekat ini sudah keluar payung hukum dari Pemkab Aceh Besar, sehingga sudah ada dasar kuat saat muspika menertibkan lembu atau hewan ternak yang berkeliaran,” ujar Azhar.
* Kapolsek Lhoong : “Kami minta bantuan keuchik menyampaikan kepada warganya, agar mengandangkan ternaknya pada malam hari. Tapi imbauan itu tak direspons para pemilik ternak,” Zulkifli.
Foto : Lembu Berkeliaran Bebas Di Jalan Banda Aceh - Calang
BANDA ACEH - Intan Kemala, perempuan paruh baya asal Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) bersama anak laki-laki yang diperkirakan berusia 23 tahun, Jumat (13/9) malam, ditemukan dalam kondisi kritis di Jalan Banda Aceh-Meulaboh, Gampong Cot, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Belakangan terungkap ibu dan anak itu menabrak sekawanan lembu yang berkeliaran di jalan tersebut.
Informasi yang diperoleh Serambi, kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang menimpa Intan dan anaknya itu, terjadi sekira pukul 19.30 WIB. Keduanya saat itu melakukan perjalanan dari Banda Aceh menuju Aceh Barat. Setiba di Gampong Cot, sekawan lembu pun menyebrangi jalan, sehingga kecelakaan pun tak terelakkan.
“Kini ibu dan anaknya itu dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh, setelah sempat ditangani di Puskesmas Lhoong, sekitar pukul 20.10 WIB,” kata seorang warga Lhoong, kepada Serambi, kemarin.
Kapolsek Lhoong Ipda Zulkifli Daud, “Saya kataka bahwa kejadian ini sudah sering dan banyak memakan korban. Kami optimis dalam waktu dekat ini sudah keluar payung hukum dari Pemkab Aceh Besar, sehingga sudah ada dasar kuat saat muspika menertibkan lembu atau hewan ternak yang berkeliaran,” ujar Azhar.
Subscribe to:
Posts (Atom)