Friday, July 19, 2013

Kontraktor Tagih Utang Proyek dengan Emosi


* ilustrasi proyek

BANDA ACEH - Sebanyak 68 perusahaan konstruksi menagih pembayaran proyek tanggap darurat tahun anggaran 2010-2012 kepada Pemerintah Aceh. Total nilai tagihan proyek tersebut mencapai Rp 295,5 miliar.

Suasana pertemuan yang berlangsung di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Selasa (16/7), sempat memanas karena para kontraktor emosi mendengar penjelasan yang disampaikan Tim Ahli Ekonomi Gubernur Aceh, Samidan Angkasa Wijaya. Mantan Kepala Inspektorat Aceh itu bahkan harus berulang kali menyampaikan permintaan maaf.

“Kami sudah cukup lama bersabar dan menunggu pembayaran. Apakah keputusan dalam rapat hari ini disuruh bersabar lagi?” tanya seorang rekanan, Jakfaruddin, dengan nada tinggi.

“Utang kami di bank dan toko bangunan sudah cukup banyak. Pada tahun ini, anggaran untuk pembayaran sisa proyek tanggap darurat 2010-2012 sudah dialokasikan dalam APBA 2013, tapi kenapa sampai kini belum juga dibayar,” sambungnya.

“Sisa itu yang ingin kami sampaikan dalam rapat ini kepada Sekda Aceh dan anggota DPRA yang telah kami undang yakni Komisi D dan C. Tapi satu pun dari mereka tidak hadir dalam rapat ini,” kata Anwar.

Terkait kapan bisa dibayar lanjutan cicilan sisa utang proyek tersebut, Anwar Ishak dan Samidan meminta tempo sampai Jumat depan (16/7). Pihak rekanan juga diminta mengirimkan tiga orang perwakilannya untuk memonitoring kerja Tim Gubernur dalam penyelesaian persyaratan administrasi kontrak pembayaran yang belum tuntas.

No comments:

Post a Comment