Tuesday, August 13, 2013

Basuki: Isu SARA Cuma Mainan Orang Politik Munafik

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin menanggapi lawan-lawan politik yang kerap menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) untuk menyerangnya. Ia menegaskan, cara-cara seperti itu hanya dilakukan oleh oknum-oknum yang tak bisa bersaing secara sehat.
"Isu SARA itu kan cuma sekelompok orang politik munafik, munafiknya koruptor saja yang enggak bisa bersaing," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Ia mengatakan, mayoritas masyarakat sudah tidak percaya isu SARA karena hanya memberi keuntungan bagi beberapa oknum. Basuki bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah bertekad untuk tidak memainkan kepentingan dengan mengangkat isu SARA. Yang terpenting dalam pemerintahan mereka adalah taat pada konstitusi dan penegakan hukum.
Basuki menyatakan, selama ia yakin bahwa ia benar-benar menegakkan hukum, ia rela tidak dipilih kembali oleh para warga maupun pendukungnya yang kecewa dengan kebijakannya memimpin Ibu Kota.
"Patokan kita sederhana, kamu enggak mau pilih saya lagi, kamu mau kutuk saya pun, saya enggak peduli selama saya taat sama peraturan dan konstitusi. Kamu enggak mau pilih saya lagi, ya sudah enggak usah pilih, pilih orang lain saja," kata Basuki.
Basuki menyebutkan, ketika ada sekelompok orang yang memintanya melanggar konstitusi, ia tetap menegakkan konstitusi daripada mengikuti kepentingan oknum yang membuatnya menjadi pelanggar hukum. Ia menyatakan telah dapat memilih pihak mana yang mau mengajaknya untuk membangun Jakarta lebih baik dan mana yang hanya ingin mewujudkan kepentingan pribadinya. Ia percaya pendukungnya merupakan pemilih yang menaruh harapan besar menginginkan Jakarta yang lebih baik dan bukan untuk kepentingan pribadi.
"Yang punya kepentingan pribadi pasti akan tersinggung sama kami dan dia pasti tidak mau pilih kami, ya biarin saja. Kita cuma butuh 50 persen plus 1 kok," kata Basuki.

No comments:

Post a Comment