Wednesday, August 14, 2013

Tradisi Syawal, Anak-anak di Semarang Berebut Ketupat Berisi Uang

Jakarta - Ratusan anak di Kampung Jaten Cilik Semarang berlari mengejar warga yang membawa nampan berisi ketupat khas yang disiapkan untuk Lebaran Syawal atau Lebaran Ketupat. Selain nasi, ketupat yang diberikan gratis itu juga berisi uang.

Tradisi Syawalan kampung Jaten Cilik itu dimulai setelah Sholat Subuh. Ratusan warga bersiap dengan Ketupat Syawal di rumah masing-masing setelah anak-anak berkumpul di depan Masjid. Kemudian satu persatu pemilik rumah keluar membawa nampan berisi ketupat, anak-anak pun berlarian menghampiri warga.

Warga yang sudah siap dengan ketupat berteriak atau memukul tiang listrik sebagai tanda. Anak-anak pun berlarian menghampiri warga yang sudah berada di depan rumah.

"Capek sekali berkali-kali bolak-balik, tapi senang. Dapat ketupat, ada yang isinya uang," kata Dita (9), di Kampung Jaten Cilik, Kecamatan Pedurungan Semarang, Kamis (15/8/2013).

Salah satu warga, Sujiman (60) menyiapkan belasan ketupat yang diantaranya berisi uang antara Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu. Hal tersebut untuk menjaga tradisi yang sudah ada sejak puluhan tahun tersebut.

"Jumlahnya pokoknya seikhlasnya. Ketupat ada yang diisi nasi sayur dan ada yang diisi uang," ujarnya.

Sesepuh warga, Jazuli (58), menuturkan tradisi tersebut untuk mengingatkan warga agar saling berbagi dan mengingat kesalahan di dunia. Tradisi itu awalnya hanya membagikan Ketupat dan Lepet, namun karena warga sudah mulai banyak dan mampu, maka ditambah dengan uang.

"Lepet itu mengingatkan Lepat (kesalahan) kita. Dulu masih sedikit warganya, sekarang sudah ratusan," kata Jazuli.

Tradisi tersebut juga dimeriahkan warga dengan menyalakan kembang api dan petasan. Setelah semua warga selesai membagikan ketupat dan uang, anak-anak berkumpul dan menghitung hasil yang mereka peroleh.

"Ketupatnya isinya ada yang Rp 2 ribu sama Rp 5 ribu. Saya dapat Rp 30 ribu," pungkas Risky (12).

sumber : Detik.com

No comments:

Post a Comment