Wednesday, August 14, 2013

Mesir Memanas, 4 Wartawan Tewas dalam Bentrokan di Rabaa

Kairo - Situasi di Mesir semakin memanas dengan adanya bentrokan antara polisi dengan pendukung presiden terguling Mohammed Morsi. Tragis, selain dari warga setempat, sedikitnya empat orang wartawan tewas saat meliput bentrokan ini.

Media setempat, Ahram Online, Kamis (15/8/2013), melaporkan sedikitnya ada seorang wartawan media asing dan tiga wartawan lokal yang gugur saat bertugas. Kamerawan televisi Inggris, Sky News, Mick Deane (61) tewas tertembak saat meliput bentrokan di Rabaa Al-Adawiya.

Tim wartawan lain dari televisi yang sama berhasil selamat. Atas kematian Deane ini, Perdana Menteri David Cameron dengan segera menyampaikan bela sungkawa.

"Saya sedih mendengar kematian kamerwan Mick Deane, yang tengah meliput kerusuhan Mesir. Pikiran saya tertuju kepada keluarga dan tim dari Sky News," ucap PM Cameron melalui akun Twitter-nya.

Korban tewas lainnya merupakan wartawan Mesir yang bekerja untuk media XPRESS, Habiba Ahmed Abd Elaziz. Wanita berusia 26 tahun ini tewas tertembak di wilayah yang sama, yakni alun-alun Rabaa Al-Adwiya di Kairo, pada Rabu (14/8) dini hari waktu setempat.

Namun bedanya Abd Elaziz tidak sedang meliput, melain tengah cuti pulang kampung. Dalam akun Facebook-nya, Abd Elaziz mengakui bahwa dirinya merupakan pendukung Morsi dan sedang berada di Rabaa untuk ikut unjuk rasa.

Korban tewas lainnya berasal media setempat Rassd, yang juga merupakan media pro-Islamis. Wartawan foto mereka Mosab El-Shami tewas tertembak saat meliput bentrokan di Rabaa.

Terakhir, wartawan surat kabar Al Akhbar, Ahmed Abdel Gawad tewas terbunuh juga saat meliput bentrokan di Rabaa. Asosiasi Pers Mesir memastikan kematian Gawad, namun tidak diketahui pasti bagaimana dia terbunuh.

Sementara itu, sejumlah wartawan lainnya dilaporkan menjadi korban luka dalam bentrokan yang menewaskan nyaris 280 orang tersebut. Reuters melaporkan bahwa fotografer mereka, Asmaa Waguih terkena tembakan di kaki saat meliput. Kini Waguih tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

Tidak hanya mengalami luka-luka, sejumlah wartawan lainnya bahkan sempat ditangkap dan mendapat perlakuan kasar dari aparat setempat. Koresponden media AS, Daily Beast, Mike Giglio ditangkap polisi saat meliput karena berada di barisan depan para pendukung Morsi. Dilaporkan bahwa Giglio juga sempat dipukuli oleh aparat setempat. Laptop, dompet dan telepon genggamnya disita oleh aparat setempat.

Menanggapi hal ini, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) memberikan pernyataan. CPJ ikut berbela sungkawa atas kematian para wartawan dan menyerukan agar otoritas Mesir melindungi dan menjamin hak-hak jurnalis untuk meliput dengan aman.

"Kami menyerukan kepada otoritas Mesir agar memberikan instruksi yang jelas kepada aparat dan militer untuk menghormati hak-hak jurnalis untuk bekerja dengan bebas dan aman saat meliput kejadian di Kairo dan juga di wilayah lainnya," tegas Wakil Direktur CPJ, Robert Mahoney.

Sejauh ini, dilaporkan sebanyak 278 orang tewas dalam bentrokan di Mesir. Korban tewas merupakan berasal dari warga sipil sebanyak 235 orang dan dari pihak kepolisian setempat sebanyak 43 orang.

No comments:

Post a Comment